Teluk Santong, 18 September 2024 – Semangat kebersamaan dan gotong royong kembali ditunjukkan oleh masyarakat pesisir Dusun Teluk Santong, Desa Teluk Santong, saat mereka bersama-sama mendorong perahu baru hasil karya warga setempat ke laut. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh keceriaan dan antusiasme, menunjukkan kekuatan solidaritas di antara warga dalam mendukung mata pencaharian mereka sebagai nelayan.
Perahu yang baru selesai dibangun ini merupakan hasil kerja keras dari NASRULLAH yang bekerja selama beberapa bulan terakhir. Dengan ukuran yang lebih besar dan dilengkapi peralatan modern, perahu ini diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan serta memperbaiki perekonomian masyarakat pesisir.
Proses pendorongan perahu ke laut, yang dikenal sebagai “mappasorong lofi”, merupakan tradisi yang dilakukan oleh para nelayan ketika perahu baru selesai dibangun. Dalam tradisi ini, seluruh warga, dari anak-anak hingga orang tua, turut serta membantu. Gelak tawa dan canda riang mengiringi proses tersebut, di mana semua warga tanpa terkecuali bersatu padu menyatukan tenaga untuk mendorong perahu ke laut.
Masjude, Kepala Desa Teluk Santong, mengungkapkan rasa bangganya atas kekompakan warga dalam kegiatan ini. "Gotong royong adalah kekuatan utama masyarakat kami. Ini bukan hanya tentang menurunkan perahu ke laut, tetapi juga simbol persatuan dan semangat kebersamaan dalam menjaga budaya kami serta mendukung perekonomian nelayan lokal," ujarnya.
Sementara itu, salah satu nelayan senior, Pak Israil, mengatakan bahwa gotong royong seperti ini tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga menjaga hubungan sosial antarwarga tetap erat. “Ini adalah momen di mana kita semua merasa terhubung satu sama lain.
Kegiatan gotong royong ini menjadi bukti nyata bahwa kekompakan dan persatuan masyarakat pesisir masih sangat kuat, bahkan di tengah tantangan zaman modern. Warga berharap, dengan perahu baru ini, mereka bisa lebih produktif di laut dan kesejahteraan mereka semakin meningkat.
Setelah perahu berhasil didorong ke laut, acara dilanjutkan dengan doa bersama untuk keselamatan nelayan dan hasil laut yang melimpah, diakhiri dengan makan bersama sebagai bentuk syukur atas kebersamaan yang terjalin di antara mereka.