Puluhan anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, turun ke lokasi penanaman bakau atau mangrove. Tepatnya di Desa Teluk Santong, Kecamatan Plampang. Pada tanggal 9 Septemer 2024. Saat air laut tengah surut, puluhan pelajar itu menanam bibit mangrove ke lahan yang disediakan. Dengan semangat tinggi para siswa SDN Teluk Santong ini terjun ke lokasi tanpa beralas kaki. Satu demi satu bibit mangrove itu ditanam. Tujuannya untuk menjaga agar bibit mangrove tak tersapu ombak saat air laut pasang.
Diki Febriansyah (11) mengaku bisa mendapat pelajaran dari aksi menanam mangrove ini. Diki juga paham mengapa mangrove ini harus dilestarikan "Untuk menahan ombak," begitu kata Diki, Senin (9/9/2024
MASJUDE selaku kepala desa setempat mengatakan, pentingnya menjaga mangrove dan melestarikannya. Menurutnya banyak kajian menyatakan bahwa selain mencegah abrasi, mangrove sangat efektif dalam meredam terjangan tsunami. “Walaupun berangkat dari mitigasi bencana, Kegiatan penanaman ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat lain bagi keberlangsungan mahluk hidup, terutama masyarakat sekitar,” ujar Kepala Desa .
ERNA RUSTIATI menambahkan bahwa banyak manfaat yang dapat dirasakan dari Kegiatan ini.Secara fisik, keberadaan hutan mangrove di pesisir merupakan sabuk hijau yang melindungi daratan dari bahaya erosi, abrasi, Kiranya dengan adanya kegiatan penanaman mangrove ini dapat memberikan suplai yang bagus bagi lingkungan di mana tanaman ini juga membantu dalam perkembangan lingkungan kita di Desa Teluk Santong ini..juga membantu anak-anak, selain belajar di dalam kelas mereka juga bisa melakukan cara-cara penanaman bukan saja mangrove tapi tanaman lainnya juga, ujarnya..